Kamis, 31 Desember 2015

Serangan Angin Duduk bisa menyebabkan Kematian mendadak.


        Pernah dengar istilah penyakit angin duduk. Banyak orang menyebut, penyakit ini bukan masuk angin biasa, jika tidak diatasi bisa berbahaya.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan penyakit angin duduk?
     Ada begitu banyak versi yang membingungkan berkaitan dengan penyakit ini. Ada yang bilang bahwa penyakit angin duduk terjadi karena angin yang terperangkap dalam tubuh. Namun hal yang sebenarnya terjadi pada angin duduk adalah versi lain dari penyakit jantung.
      Penyakit angin duduk sebenarnya disebabkan karena berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah dalam tubuh. Gangguan ini bisa terjadi karena suplai oksigen yang turun padahal kebutuhannya sangat meningkat.

Berikut ini adalah beberapa gejala angin duduk, di antaranya:
  • Nyeri pada dada, yang kemungkinan bisa menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan leher.
  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Gelisah.
  • Mengeluarkan keringat berlebihan.
Penyakit angin duduk biasanya terjadi karena latihan fisik yang keras, stres berat, serta dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat. Itulah sebabnya penyakit angin duduk sering menyerang mereka yang berolahraga dengan terlalu keras. Angin duduk bisa terjadi selama 1 sampai 15 menit. Saat serangan ini muncul, segera lakukan tindakan pengobatan dengan langsung beristirahat atau konsumsi tablet nitroglycerin yang berfungsi mengendurkan pembuluh darah yang tegang. Sebab jika tidak segera ditangani dengan baik, maka angin duduk bisa menyebabkan kematian.

Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Beberapa faktor tersebut di antaranya:
  • Kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.
  • Memiliki penyakit diabetes.Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
  • HipertensiJika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir. Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
  • Stres. Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Obesitas. Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
  • Merokok. Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.
  • Riwayat. Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.
  • Kurang berolahraga. Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Umur. Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda. Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.


Pengobatan angin duduk (angina)

Pengobatan angin duduk bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan menurunkan risiko penderitanya terkena serangan jantung atau mengalami kematian.
Angin duduk dengan gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat-obatan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal tersebut di antaranya:
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
  • Jangan makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu mengenai olahraga yang sehat untuk kondisi Anda.
  • Hindari stres atau tangani stres jika Anda mengalaminya.
  • Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda mengalami obesitas.
  • Hindari asap rokok.
  • Batasi konsumsi minuman keras.
  • Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita diabetes.
Jika angin duduk tidak cukup diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat, maka dokter dapat meresepkan beberapa obat berikut ini.
  • Obat-obatan pencegah pembekuan darah. Obat ini berfungsi memisahkan kepingan-kepingan darah dan mencegah penggumpalan. Beberapa contoh obat dari golongan ini adalah clopidogrel dan ticagrelor.
  • Aspirin. Obat ini berfungsi menurunkan kemampuan darah untuk menggumpal sehingga darah akan mudah mengalir melalui pembuluh yang sempit sekali pun. Selain mengatasi angina, aspirin juga dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung. Beberapa efek samping penggunaan aspirin di antaranya mual, gangguan pencernaan, dan iritasi lambung.
  • Statin. Obat ini mampu menurunkan kadar kolesterol sehingga kerusakan pembuluh darah dapat dicegah. Selain itu, statin juga dapat menurunkan risiko terkena stroke dan serangan jantung. Statin bekerja dengan cara memblokir suatu enzim penghasil kolesterol yang terdapat di dalam organ hati. Potensi efek samping statin adalah nyeri perut, diare, dan konstipasi.
  • Obat-obatan nitrat. Selain efektif dalam mengatasi gejala angin duduk, nitrat juga dapat digunakan sebagai metode pencegahan jangka panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan angin duduk, seperti berolahraga. Obat ini berfungsi melemaskan pembuluh darah yang kaku agar darah dapat mengalir dengan lancar menuju jantung. Salah satu obat nitrat yang banyak digunakan adalah glyceryl trinitrate. Obat ini mampu meredakan gejala angin duduk dengan cepat. Jangan mengonsumsi minuman keras selama menjalani pengobatan dengan glyceryl trinitrate karena dapat memperparah efek samping yang muncul.
  • Obat penghambat saluran kalsium.Obat ini dapat melancarkan aliran darah di dalam jantung dan meredakan atau mencegah gejala angin duduk. Obat yang juga dikenal sebagai antagonis kalsium ini mampu melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah.
  • Nicorandil. Obat ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat saluran kalsium. Meski begitu, nicorandil memiliki fungsi dan kinerja yang sama seperti obat penghambat kalsium, yaitu memperlancar aliran darah pada jantung dengan cara memperlebar arteri koroner.
  • Obat penghambat beta. Dalam meredakan atau mencegah gejala angin duduk, obat ini berfungsi menangkal efek hormon adrenalin sehingga tekanan darah berkurang dan ritme jantung menurun. Dengan demikian, beban jantung akan menurun.
  • IvabradineObat ini memiliki kinerja yang sama dengan obat penghambat beta, namun dijadikan alternatif jika penderita angin duduk tidak bisa mengonsumsi obat tersebut.
  • Ranolazine. Obat ini dapat mencegah angin duduk dengan cara memperlancar aliran darah dan melemaskan otot-otot jantung. Ranolazine aman digunakan oleh penderita yang memiliki ritme jantung tidak teratur atau memiliki riwayat serangan jantung karena obat ini tidak memengaruhi kecepatan detak jantung.
  • Obat penghambat enzim pengubah angiotensin. Obat yang umum disebut ACE inhibitor ini berfungsi menghambat aktivitas suatu hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Hormon tersebut disebut angiotensin. Obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah. ACE inhibitor tidak boleh digunakan pada penderita angin duduk yang memiliki gangguan ginjal karena dapat menurunkan suplai darah ke organ tersebut.
Jika gejala angin duduk sudah parah dan tidak bisa lagi diatasi dengan obat-obatan, tindakan operasi akan dipertimbangkan oleh dokter demi mencegah terjadinya serangan jantung. Beberapa jenis operasi tersebut di antaranya:
  • Operasi bypass. Prosedur ini bertujuan untuk mengalihkan rute aliran darah agar tidak melewati pembuluh darah yang terhalang atau sudah rusak dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya.
  • Operasi angioplasti. Prosedur yang bertujuan memperlancar aliran darah ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah balon kecil ke dalam pembuluh darah yang mengalami penyempitan, sehingga ketika balon tersebut ditiup, pembuluh darah akan melebar. Setelah itu, sebuah kawat khusus akan Fungsi kawat ini untuk mengganjal pembuluh darah agar tetap terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar